Info Terkini BERDIKARI = BERPRESTASI, DISIPLIN, KREATIF, AKTIF, RELIGIUS DAN INOVATIF

PELEPASAN SISWA/SISWI TAHUN 2024

KEGIATAN DILAKSANAKAN HARI KAMIS, 4 MEI 2024 DI HOTEL PANTURA JAYA SAMBAS

DIRGAHAYU PEPMPROV KALBAR

Upacara Memperingati HUT Pemprob Kalbar Ke 67 di Lapangan Kantor Bupati Sambas

Berakhlak-Bangga Melayani Bangsa

Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif

PELEPASAN SISWA/SISWI TAHUN 2023

KEGIATAN DILAKSANAKAN HARI SABTU, 4 MEI 2023 DI GEDUNG SERBAGUNA LUMBANG

KUNJUNGAN KADIS PEND DAN KEB PROV. KALBAR

KEGIATAN DI SMKN 1 SAMBAS KAMPUS 1

Jumat, 31 Juli 2009

4 Kiat Sukses Mengawali Tahun Ajaran Baru

Jawaban Drs Martadi MSn

Setiap murid memiliki kenangan tentang kejadian di kelas pada waktu dulu. Mereka ingat persis bagaimana guru menangani perilaku yang bermasalah di awal tahun, bagaimana cara guru menepati janji, dan di mana guru bersikap pilih kasih. Karena masa lalu memengaruhi masa depan, guru mesti mengelola kelas dengan cara yang mendukung. Jangan melemahkan motivasi belajar siswa. Artinya, minggu pertama tahun ajaran sekolah menjadi amat penting untuk membangun prinsip pengelolaan kelas yang efektif.

Salah satu kunci mengatasinya adalah mengelola hari-hari pertama dan minggu-minggu awal masa sekolah secara cermat dan hati-hati. Mengingat, kesan awal tahun ajaran tersebut menentukan keberhasilan pembelajaran selanjutnya. Untuk itu, manfaatkan masa awal tahun ajaran ini untuk menyampaikan aturan dan prosedur yang Anda gunakan di kelas. Ajaklah murid bekerja sama untuk mematuhinya dan terlibat aktif dalam semua aktivitas pembelajaran.

Membangun ekspektasi, aturan, dan aktivitas rutin di minggu-minggu awal tersebut sangat membantu memperlancar dan memudahkan pengembangan lingkungan kelas yang positif. Berikut beberapa strategi pembelajaran yang baik untuk mengawali tahun ajaran baru.

Menciptakan ekspektasi untuk perilaku dan membuang ketidakpastian. Pada awal tahun ajaran baru, murid merasa tidak pasti tentang apa yang diharapkan dari kelas Anda. Mereka mungkin memiliki perkiraan yang berbeda dengan ekspektasi Anda. Sebab, mereka mendasarkan ekspektasi itu pada pengalamannya dengan guru lain sebelumnya. Pada hari-hari pertama sekolah, paparkan ekspektasi Anda tentang perilaku dan kegiatan murid. Jangan hanya fokus pada mata pelajaran. Luangkan waktu untuk menerangkan secara jelas dan konkret tentang aturan, prosedur, dan persyaratan kelas sehingga murid tahu apa yang harus dikerjakan di kelas.

Pastikan kepada murid bahwa mereka bisa meraih kesuksesan belajar. Pada minggu-minggu awal sekolah, mata pelajaran dan tugas harus didesain untuk memastikan murid sukses dalam mengerjakannya. Ini akan membantu murid untuk mengembangkan sikap positif dan memberi mereka rasa percaya diri untuk menghadapi tugas yang lebih sulit.

Selalu siap dan hadir. Tunjukkan pada murid bahwa mereka dapat menemui Anda kapan pun mereka butuh informasi. Selama memberi tugas mandiri atau tugas kelompok, pastikan Anda hadir, jangan pergi dari meja Anda atau menyelesaikan pekerjaan lain. Berkelilinglah di ruangan untuk memantau kemajuan murid dan membantu memberi bantuan jika dibutuhkan.

Bersikaplah tegas. Meski Anda telah memaparkan aturan kelas dan ekspektasi, beberapa murid mungkin lupa atau ada murid yang ingin menguji Anda apakah Anda siap menegakkan aturan tersebut, terutama di minggu-minggu pertama sekolah. Untuk itu, selalu bangun batas antara ''apa yang diterima'' dan ''apa yang tidak dapat diterima'' di kelas Anda. Selamat mengawali tahun ajaran baru. (*/hud)

Sumber: Jawa Pos (Sabtu, 11 Juli 2009)


Kamis, 30 Juli 2009

MASA BELAJAR SMK 4 TAHUN

Masa belajar siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) akan...

diperpanjang menjadi empat tahun. Alasannya, tiga tahun belajar di sekolah, ditambah setahun magang di industri atau program 3+1.

Hal itu dilakukan untuk melatih lulusan SMK bisa langsung diterima di bursa tenaga kerja di bidang industri dan memperluas pasar kerja.

Menurut Direktur Pembinaan SMK Depdiknas, Joko Sutrisno, program itu diperuntukkan bagi siswa SMK yang telah mengikuti ujian nasional (UN).

Program tersebut untuk memperdalam keterampilan siswa SMK langsung di industri. Selain itu, agar siswa SMK mampu menghasilkan peralatan yang bisa memenuhi kebutuhan siswa sendiri. Serta, mendorong pemerintah untuk membeli peralatan-peralatan yang dihasilkan oleh siswa SMK.

Dikatakan Joko, program 3+1 itu dilaksanakan setelah UN, agar siswa kelas XII atau kelas 3 SMK bisa menyiapkan diri mengikuti UN. Pasalnya, program 3+1 itu dilaksanakan antara enam bulan sampai satu tahun.

"Siswa kelas tiga kami kirim ke industri sekitar delapan bulan, bisa-bisa nanti dia tidak lulus ujian nasional. Jalan keluarnya, siswa yang sudah UN bisa mengikuti program 3+1 yang disesuaikan dengan kebutuhan industri," tuturnya. (Intan Ungaling Dian)

TUJUAN PROGRAM 3+1
* Untuk memperdalam keterampilan siswa SMK langsung di industri.
* Agar siswa SMK mampu menghasilkan peralatan yang bisa memenuhi kebutuhan siswa sendiri.
* Mendorong pemerintah untuk membeli peralatan-peralatan yang dihasilkan oleh siswa SMK.

Sumber : Direktur Pembinaan SMK Depdiknas





Rabu, 22 Juli 2009

Sambas Kembali Raih Menjuarai UASBN

Kabupaten Sambas kembali raih menjuari dalam Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Sekolah Dasar Negeri (SDN) se-Kalimantan Barat. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Bupati Sambas Ir. H. Burhanuddin A. Rasyid saat menghadiri syukuran atas raih prestasi SDN 29 Mengkudu peringkat satu se-Kalbar, di Halaman SDN 29 Mengkudu Desa Mulia Kecamatan Teluk Keramat, Selasa (21/7). Yang dihadiri Wakil Bupati Sambas, dr. H. Juliarti Djuardi Alwi MPh, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Wakil Ketua DPRD Sambas, Camat Teluk Keramat, Kepala Dinas, Badan dan Kantor dilingkungan Pemda Kab. Sambas.

Bupati mengatakan pada hari ini saya sangat senang sekali karena SDN 29 Mengkudu berhasil mengharumkan nama daerah se-kalbar mengalahkan sekolah-sekolah sangat mahal, kalah dengan sekolah di mengkudu yang ada di kampung, ucapnya. Karena lanjut Panglima perang nilai 5,50 dari 3749 Sekolah Dasar se- Kalimantan Barat Kabupaten Sambas menjuari enam Sekolah Dasar dalam peringkat sepuluh besar se-kalbar. “dari enam Sekolah Dasar dalam peringkat sepuluh besar se-kalbar yaitu mulai peringkat kesepuluh dimenangkan SDN 19 Bakau Kec. Jawai, peringkat keenam dimenangkat SDN 6 Dalam Kaum Sambas kemudian peringkat kelima dimenangkan SDN 4 Sungai Nilam, peringkat empat SDN 10 Daub dan peringkat kedua dimenagkat SDN 7 Puting Beliung selanjutnya sangjuara se-Kalbar diraut oleh SDN 29 Mengkudu Kec. Teluk Keramat”, jelasnya.

Tambah Mantan Kadis Pertanian, mengungkapkan Kabupaten Sambas berturut menjuarai UASBN se-Kalbar “Alhamdulillah usaha kita membuahkan hasil,” ujar dia. Kata dia, hal tersebut berkat kerjasama seluruh komponen masyarakat. Dijelaskan Burhanuddin ini masing-masing mempunyai peran dan tanggung jawab penting pada pencapaian hasil tersebut. “dengan prestasi ini semua hasil bahwa kita yakin dan percaya kita bisa meraih prestasi baik yang di terima peserta didik dan penghargaan yang di terima dari Pemerintah Pusat. “prestasi dan penghargaan yang selama diterima bukan hasil buah karya tangan seorang bupati tapi ini semua hasil dukungan seluruh komponen masyarakat. “tanpa dukungan semua pihak apa artinya seorang bupati, katanya. Ia berharap dengan memperoleh prestasi yang diterima kita patut bersyukur kepada Tuhan atas perstasi yang di capai di daerah ini,”terangnya.

Senada yang di sampaikan Wakil Bupati Sambas, dr. H. Juliarti Djuardi Alwi MPh mengatakan bahwa rasa syukur yang diungkapkan oleh masyarakat mengkudu ini merupakan wujud dari salah satu visi Kabupaten Sambas Terpikat dan visi misi masyarakat mengkudu yaitu visi Mulia Bercahaya yang terus meningkatkan tarap hidup masyarakat. “Rasa syukur kepada Tuhan atas perstasi yang di capai di daerah ini tentunya terus diwujudkan dengan cara agar selalu menjaga apa yang telah diraih tersebut sehingga tetap terus ditingkatakan dan dipertahankan,”tuturnya.


Jumat, 17 Juli 2009

MENDIKNAS GELORAKAN SLOGAN: `SMK BISA!`

Siswa SMK bisa ternyata mampu melahirkan karya-karya kreatif dan inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
Karena itu, mari kita tingkatkan motivasi para peserta didik SMK untuk maju dengan motto "SMK Bisa !!!" sekali lagi "SMK Bisa!!!".
Demikian dikemukakan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo ketika membuka Lomba Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional ke-17 dan Pameran Kreasi Siswa SMK Tahun 2009, Kamis (21/5). Hadir dalam kesempatan itu Dirjen Mandikdasmen Suyanto, Direktur PSMK Joko Sutrisno, mantan Mendikbud Wardiman Djojonegoro.

"Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) Tingkat Nasional dan Pameran Kreasi Siswa SMK ini salah satu instrumen pencitraan untuk pencapaian peningkatan akses dan pemerataan serta peningkatan mutu pendidikan," jelas mendiknas. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja dan meningkatkan kerjasama yang lebih erat antara SMK dengan mitra industri. Kami percaya, tujuan tersebut dapat tercapai karena semua stakeholders telah mendukung dan mengambil peran sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.

Mendiknas juga mengharapkan kompetisi ini mampu mendorong generasi muda untuk menyiapkan diri agar berkiprah di arena kompetisi tingkat Asia melalui Asian Skill Competition (ASC) dan di tingkat International melalui World Skill Competition (WSC). "Ajang LKS ini dapat pula dijadikan promosi tamatan SMK kepada para pengguna lulusan, sehingga tamatan SMK dapat berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian Indonesia," tegasnya.

Bersamaan dengan LKS ini diselenggarakan pula Pameran Kreasi Siswa SMK yang merupakan kegiatan sinergi SMK dengan para mitra industrinya.LKS siswa SMK yang meliputi bidang Teknologi, Bisnis, Pariwisata, Pertanian dan Seni Kria merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari pembangunan sumberdaya manusia. Mendiknas menyatakan, melalui pameran ini kita dapat melihat bahwa siswa SMK bisa menunjukkan kemampuannya dan diharapkan mampu mendorong generasi muda untuk terus berkreasi melahirkan karya karya inovatif yang bermanfaat. "Mari kita tingkatkan motivasi para peserta didik SMK untuk maju dengan motto "SMK Bisa !!!" sekali lagi "SMK Bisa!!!". (mya) -Harian Terbit- (22 Mei 2009)


Cara Belajar yang Menyenangkan

Staf pengajar di Fakultas Psikologi UI ini meminta anak-anak yang berasal dari 31 daerah di sejumlah provinsi di Indonesia itu membuat lingkaran. Lalu, mereka diminta berhitung dan meneriakkan “Boom” di setiap angka tujuh beserta kelipatannya dan angka yang mengandung unsur tujuh. Sepintas, hal ini seperti main-main saja. Namun, di balik itu, tanpa disadari anak-anak diajak menghitung dan berkonsentrasi. Saat melakukan permainan itu, anak-anak terlihat gembira. Mereka tertawa-tawa kala ada salah seorang yang lupa mengucapkan “Boom”.
“Tertawa sebelum pelajaran dimulai bukanlah sesuatu yang buruk,” ujar psikolog pendidikan ini. Suasana gembira sebelum belajar justru dapat membangkitkan semangat anak.


Adanya interaksi antara guru dan siswa, akan membuat belajar menyenangkan. “Siswa yang aktif akan membuat guru senang,” tuturnya lagi. Seperti yang terjadi saat itu, anak-anak turut mengungkapkan pendapatnya saat Frieda melontarkan berbagai pertanyaan.

Dalam kesempatan itu misalnya, Frieda meminta pendapat anak-anak yang berasal dari 31 daerah layanan World Vision Indonesia yang berada di Aceh, Kalimantan Barat, Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, NTT, dan Papua tentang belajar dan sekolah. Salah seorang anak dari Sumba Barat mengatakan belajar menjadi tidak menyenangkan bila guru marah. Selain enggan belajar, anak juga enggan sekolah.

Belajar dalam suasana menyenangkan merupakan proses belajar mengajar yang melibatkan siswa secara aktif dan dilakukan dalam situasi menyenangkan, sehingga siswa merasa aman dan nyaman, bebas dari tekanan. Situasi ini akan membuat anak lebih aktif belajar.

Belajar aktif akan mengintegrasi fisik, akal, dan emosi. Yang pada akhirnya, akan menambah keterampilan fisik dan akademis, sejalan dengan meningkatnya jenjang pendidikan. Setiap pelajaran yang makin sulit akan membuat kita makin terampil.

Contohnya, saat TK-SD, anak lebih banyak melakukan permainan saat sekolah maupun belajar. Ketika menginjak bangku SMP-SMA, mereka lebih banyak duduk di dalam kelas. Di masa ini belajar lebih banyak melibatkan tangan dan pikiran seperti percobaan laboratorium.

Metode belajar yang memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk mempelajari sesuatu secara konkret atau nyata akan memperbesar persentase penyerapan. Dan juga memicu mereka untuk berubah secara positif. Psikolog Vermon&Magnusson ini menyebutkan, seseorang akan belajar sebanyak 10 persen dari yang dibaca, 20 persen dari yang didengar, 30 persen dari yang dilihat, 50 persen dari yang dilihat dan didengar, 70 persen dari yang dikatakan, serta 90 persen dari yang didengar dan dilakukan.

Penelitian Jeannette Vos-Groenendal dalam DePorter, 2002 menjelaskan bahwa belajar yang menyenangkan akan meningkatkan motivasi, nilai belajar, keyakinan dan kehormatan diri, mempertahankan sikap positif terhadap belajar, dan melanjutkan memanfaatkan keterampilan. Frieda menekankan, sekolah bukan satu-satunya tempat belajar. Belajar bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja di berbagai lapisan masyarakat. Anak bisa belajar di gereja, mesjid, sanggar, kelompok belajar, museum, perpustakaan, laboratorium, dan banyak tempat lain.


Minggu, 05 Juli 2009

PENERIMAAN SISWA BARU