Info Terkini BERDIKARI = BERPRESTASI, DISIPLIN, KREATIF, AKTIF, RELIGIUS DAN INOVATIF

PELEPASAN SISWA/SISWI TAHUN 2024

KEGIATAN DILAKSANAKAN HARI KAMIS, 4 MEI 2024 DI HOTEL PANTURA JAYA SAMBAS

DIRGAHAYU PEPMPROV KALBAR

Upacara Memperingati HUT Pemprob Kalbar Ke 67 di Lapangan Kantor Bupati Sambas

Berakhlak-Bangga Melayani Bangsa

Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif

PELEPASAN SISWA/SISWI TAHUN 2023

KEGIATAN DILAKSANAKAN HARI SABTU, 4 MEI 2023 DI GEDUNG SERBAGUNA LUMBANG

KUNJUNGAN KADIS PEND DAN KEB PROV. KALBAR

KEGIATAN DI SMKN 1 SAMBAS KAMPUS 1

Sabtu, 15 Agustus 2009

Depdiknas Wacanakan Pengembangan SMK Terbuka

Jakarta, (tvOne)

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mewacanakan untuk mengembangkan sekolah menengah kejuruan (SMK) terbuka untuk memberi kesempatan kepada lulusan SMP Terbuka melanjutkan pendidikannya.

"Kami akan mengkaji kemungkinan untuk mengembangkan SMK Terbuka untuk jurusan-jurusan tertentu yang relevan dengan kebutuhan masyarakat," kata Mendiknas Bambang Sudibyo saat membuka Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari) Siswa SMP Terbuka tingkat Nasional 2009, di Jakarta, Senin malam.

Mendiknas seperti dikutip Antara mengatakan, penyesuaian jurusan yang dikembangkan untuk SMK Terbuka karena pertimbangan ciri khas yang dimiliki sekolah terbuka yakni tidak terikat pada ruang dan waktu.

"SMP Terbuka diselenggarakan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan pendidikan namun memiliki kendala dan keterbatasan secara ekonomi, geografis dan sosial. Pembelajaran bisa dilaksanakan di mana saja dan waktunya pun disesuaikan berdasarkan kesepakatan diantara peserta didik, " kata Bambang Sudibyo.

SMP Terbuka, ujar Mendiknas, hampir sama dengan program kesetaraan paket B pada pendidikan non formal, yakni siswa belajar mandiri berdasarkan modul-modul yang disediakan. "Hanya yang berbeda SMP Terbuka diperuntukkan bagi masyarakat berusia antara 13-18 tahun serta pelaksanaan ujian nasional (UN) mengacu pada pendidikan formal," katanya.

Sedangkan, program kesetaraan paket B usia warga belajar bervariasi mulai usia remaja hingga orang dewasa serta UN kesetaraan dilaksanakan setelah ujian pada pendidikan formal selesai, katanya. Lebih lanjut Mendiknas mengatakan, wacana SMK Terbuka untuk memberi kesempatan kepada lulusan SMP Terbuka mengembangkan diri melalui pembelajaran ketrampilan di SMK Terbuka.

"Jurusan yang tepat misalnya teknologi pertanian, perikanan, bisnis dan pemasaran serta kewirausahaan karena melihat karakteristik masyarakat yang kebanyakan tinggal di pedesaan atau kota kecamatan dengan mata pencaharian mengandalkan sumber daya alam," katanya.

Lomba motivasi belajar mandiri (Lomojari) mencakup bidang ketrampilan diikuti 45 SMP Terbuka dari 14 Provinsi dan bidang akademik diikuti 33 regu berlangsung 10-14 Agustus 2009.

Kamis, 13 Agustus 2009

2 MADRASAH DINEGERIKAN

Kabupaten Sambas kembali mendapat kado dihari kemerdekaan bagi dunia pendidikan. Selasa, (11/8) di Pondok Pesantren M Basiuni Imran Sambas, Wakil Bupati Sambas dr Hj Juliarti Dj Alwi MPH menerima langsung Surat Keputusan pergantian status dua Madrasah Swasta menjadi Negeri dari Kakanwil Depag Kalbar H Rasmi Sattar. Dua Madrasah tersebut adalah Madrasah Tsanawiyah Bakau Kecamatan Jawai dan Madrasah Aliyah M Basiuni Imran Kecamatan Sambas.

Peresmian ditandai dengan pembukaan tirai plang nama kedua madrasah. Masing-masing dibuka Wakil Bupati dan Kakanwil, disaksikan Kakandepag Sambas, Ketua Pengadilan Agama Sambas, Ketua MUI Sambas, Kadis Pendidikan, dan beberapa undangan lainnya. Dikemukakan Kakanwil Depag Kalbar dalam sambutannya, Kabupaten Sambas termasuk beruntung mendapatkan pergantian status Madrasah dari swasta ke negeri. Kata dia, hanya beberapa daerah saja yang mendapatkan kesempatan itu. “Tahun ini yang mendapat jatah hanya tidak semua Kabupaten Kota, melainkan hanya beberapa saja. Alhamdulillah Sambas mendapat kesempatan,” sebut dia.

Dia mengharapkan, pemerintah daerah tetap memberikan perhatian serius bagi perkembangan kemajuan pendidikan di Madrasah. Karena menurutnya, madrasah memberikan pendidikan plus. “Plusnya adalah di madrasah siswa-siswinya tentunya lebih focus mendapatkan pendidikan agama,” tutur dia. Bahkan di luar Kalbar terang Rasmi Sattar, belajar di Madrasah menjadi incaran para orang tua murid. Hal inilah terangnya harus menjadi perhatian bersama, bagaimana pemerintah dan pelaku pendidikan di madrasah mampu membangun citra positif madrasah itu sendiri. “Harus bangga sekolah di madrasah,” imbuh dia.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Bupati Sambas, dr Hj Juliarti Dj Alwi MPH dalam sambutannya. Wabup mencontohkan bukti nyatanya adalah Bupati Sambas, Ir H Burhanuddin A Rasyid. “Beliau merupakan lulusan madrasah, dan Alhamdulillah hasilnya dapat menjadi Bupati,” ujarnya. Artinya jelas Juliarti adalah belajar di Madrasah ataupun di sekolah umum sama saja. Bahkan di Madrasah lanjutnya memang untuk pembinaan agama bagi siswa akan lebih focus. “Memang diakui masyarakat kita masih kurang partisipasinya untuk menyekolahkan anaknya di madrasah,” ungkap dia.

Juliarti berjanji akan terus mempromosikan pendidikan di Madrasah menjanjikan. Terutama kaitannya dengan pembangunan religius. Permasalahan yang dihadapi pada pengembangan pendidikan di madrasah tegas Wabup akan segera dicarikan pemecahannya. “Pemerintah Daerah akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk di Madrasah. Pemda akan bekerjasama dengan Departemen Agama, terutama meningkatkan kualitas para guru yang mengajar. Ini menjadi salah satu kunci meningkatkan minat bersekolah di Madrasah,” kata dia. (11 Agustus 2009 Humas PDE dan Sandi)


Rabu, 12 Agustus 2009

Mendiknas: Siswa SMK Bisa Lahirkan Karya Inovatif

Jakarta, (tvOne)
Menteri Pendidikan Nasional (Mendinas) Bambang Sudibyo mengatakan, siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) kini mampu melahirkan karya-karya kreatif dan inovatif yang dibutuhkan dunia industri dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Ternyata perkembangan siswa SMK itu cepat sekali dan sangat membanggakan," kata Mendiknas di Jakarta, Jumat, saat membuka ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) ke XVII dan Pameran Kreasi SMK 2009 di arena Pekan Raya Jakarta yang berlangsung pada 21-24 Mei.

Ia mengatakan, karya SMK memang layak dipamerkan sebab karya unggulan tersebut nantinya akan menjadi bagian dari pengembangan ekonomi nasional. "Kita ingin betul-betul menjadikan SMK sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kita," katanya.

Keberhasilan tersebut, kata Mendiknas, juga merupakan keberhasilan Depdiknas dalam melaksanakan rencana strategis yang menetapkan perbandingan jumlah SMK lebih besar dibandingkan SMA.

Mendiknas mengatakan, keberhasilan itu bukan saja dari segi jumlah SMK yang hampir mengejar jumlah SMA dengan perbandingan SMK dan SMA 47:53 persen. Namun seiring dengan perubahan rasio dengan target meningkatkan mutu pendidikan kejuruan sudah pula memperlihatkan hasil positif.

LKS SMK menjadi salah satu instrumen pencitraan untuk pencapaian peningkatan akses dan pemerataan serta peningkatan mutu pendidikan, katanya.

Mendiknas mengharapkan kompetisi ini mampu mendorong generasi muda untuk menyiapkan diri agar berkiprah di arena kompetisi tingkat Asia melalui Asian Skill Competition (ASC) dan di tingkat international melalui World Skill Competition (WSC). Ajang LKS diikuti 1700 siswa SMK dari 33 provinsi.

Kegiatan Pendataan SMK Kabupaten Sambas

Kegiatan Pendataan dan Pengumpulan data pokok smk tahun pelajaran 2009/2010 di kabupaten sambas telah dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2009 di ICT Center. Hal tersebut dilakukan untuk menindak lanjuti hasil BIMTEK Kepala Sekolah TIK dan hasil pertemuan yang dilaksanakan oleh tim pendataan pusat, tim propinsi kalimantan barat, tim kabupaten/kota dan ICT Center di grand hotel kartika pontianak selama 3 hari.

Tujuan diadakan pertemuan seluruh SMK Kabupaten Sambas adalah untuk melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyediaan data Sekolah Menengah Kejuruan se kabupaten sambas guna mendukung proses pengambilan keputusan.

Peringkat Universitas terbaik 2009

Diantara sekian banyak perguruan tinggi di dunia, ternyata banyak juga perguruan tinggi Indonesia yang masuk 5000 besar, ya setidaknya sebagai orang indonesia bangga juga melihatnya, bagaimana dengan anda...

Berikut daftar beberapa perguruan tinggi Indonesia yang masuk 5000 besar dunia pada bulan July 2009.

Perguruan Tinggi----->Peringkat Dunia
  1. Gadjah Mada University----->572
  2. Institute of Technology Bandung----->727
  3. University of Indonesia----->1010
  4. Petra Christian University----->1080
  5. Gunadarma University----->1126
  6. Sebelas Maret University----->1617
  7. Airlangga University----->1643
  8. Institut Teknologi Sepuluh Nopember----->1849
  9. Bogor Agricultural University----->2215
  10. Brawijaya University----->2590
  11. Universitas Muhammadiyah Surakarta----->2685
  12. Universitas Diponegoro----->2779
  13. Universitas Negeri Malang----->2791
  14. Indonesia University of Education----->2839
  15. Sekolah Tinggi Teknik Telkom----->3017
  16. Universitas Islam Indonesia----->3058
  17. Universitas Padjadjaran----->3142
  18. Universitas Mercu Buana-------->3276
  19. Electronic Engineering Polytecnic Institute of Surabaya----->3303
  20. Universitas Hasanuddin----->3446
  21. Universitas Udayana----->3453
  22. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta----->3468
  23. Atmajaya Yogyakarta University----->3565
  24. Universitas Jember----->3642
  25. Yogyakarta State University----->3968
  26. Universitas Lampung----->4084
  27. Universitas Katolik Parahyangan----->4220
  28. Universitas Paramadina----->4406
  29. Universitas Sriwijaya----->4568
  30. Bina Nusantara University----->4713
  31. Universitas Sumatra Utara----->4884

bersumber dari: webometrics.info

Sabtu, 08 Agustus 2009

Pemerintah Sediakan Rp 3 Triliun untuk BOS Buku

JAKARTA -- Pemerintah tahun ini menyiapkan bantuan operasinoal sekolah (BOS) buku teks pelajaran untuk siswa SD dan SMP senilai Rp 3 triliun.

“Dana itu disiapkan untuk pengadaan lima buku teks pelajaran bagi siswa SD dan SMP," kata Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Dodi Nandika di sela pameran buku sedunia, Jumat (19/6).

Menurut Dodi, tahun lalu pemerintah sudah mengeluarkan BOS buku pelajaran sebanyak lima judul. Hingga saat ini total buku teks pelajaran yang dibeli dengan dana BOS buku mencapai 10 judul. Dengan begitu, program BOS buku pelajaran untuk 10 judul tahun ini sudah terlaksana semuanya.

Apakah setelah ini masih ada BOS buku untuk sekolah-sekolah? Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Depdiknas ini belum bisa mamastikan. Dodi hanya berucap, “Yang jelas tahun ini program BOS buku pelajaran dari kami sudah tuntas."

Selain BOS buku, menurut Dodi, Depdiknas juga akan membeli hak cipta buku pelajaran dan buku-buku pengayaan lainnya. Tahun lalu sudah lebih dari 400 judul buku dibeli hak ciptanya. "Ke-400 judul buku tersebut kini disiarkan bebas dan bisa diakses oleh masyarakat yang membutuhkan melalui website atau jaringan internet secara cuma-cuma. Silakan gandakan sebanyak mungkin," katanya.

Dodi memastikan bagi para pengarang buku pemula yang kesulitan dana disiapkan block grant senilai Rp 10 juta per orang. Dana ini bisa digunakan untuk upaya-upaya mengumpulkan bahan-bahan, referensi, dan menyusunnya.

Jurnal
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Depdiknas, Fasli Jalal mengatakan, sebenarnya sumber bacaan berupa buku sifatnya lebih lambat dua tahun. Artinya, kurang bisa mengikuti situasi yang sebenarnya sedang terjadi. Sumber belajar yang aktual adalah jurnal nasional maupun internasional. Jurnal ini sifatnya terus mengalami pembaruan.

Karena itu, tahun ini Depdiknas menyiapkan dana untuk langganan jurnal internasional senilai US 2,5 juta terdiri atas 7.000 jurnal teks dan 11.000 jurnal abstrak. Mahasiswa maupun dosen bisa mengakses jurnal ini cuma-cuma melalui jaringan internet. (ant/bur) -Republika Newsroom-

Pemerintah Pertahankan Anggaran Pendidikan 20 Persen dari APBN

Jakarta, Senin (3 Agustus 2009) -- Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, pemerintah akan mempertahankan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kebijakan ini merupakan salah satu prioritas belanja pemerintah untuk mendukung sasaran - sasaran pembangunan sesuai rencana kerja pemerintah (RKP) 2010 dalam Rencana APBN 2010.

"Dengan anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen dari APBN kita berharap dapat meningkatkan mutu pendidikan di negeri kita guna membangun keunggulan dan daya saing bangsa di abad 21," katanya saat menyampaikan pokok - pokok Rancangan APBN tahun 2010 dan nota keuangan 2010 pada Rapat Paripurna Luar Biasa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada masa reses persidangan empat tahun sidang 2008/2009 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (3/08/2009).

Hadir pada acara Ketua dan Wakil Ketua DPR RI, para anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, Ketua, Wakil Ketua, dan anggota lembaga - lembaga negara, duta besar dan pimpinan perwakilan badan - badan dan organisasi internasional, serta para gubernur kepala daerah.

Presiden SBY menyebutkan, prioritas lain belanja pemerintah adalah untuk memperbaiki kesejahteraaan aparatur negara dan pensiunan, melanjutkan seluruh program kesejahteraan rakyat seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Program Keluarga Harapan (PKH) dan beras bersubsidi atau tadinya disebut raskin. Selain itu, kata Presiden SBY, melanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi, pertanian, energi, dan proyek padat karya lainnya.

Prioritas lainnya, kata Predisen SBY, adalah mendorong revitalisasi industri dan pemulihan dunia usaha, meneruskan reformasi birokrasi guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan peningkatan pelayanan publik. Kemudian meningkatkan anggaran operasional, pemeliharaan, dan pengadaan alat tama sistem senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista TNI), serta meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam dan kapasitas penanganan perubahan iklim.

Presiden SBY mengatakan, sesuai dengan prioritas RKP 2010 dalam RAPBN tahun 2010 pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp.37 triliun untuk pemeliharaan kesejahteraan rakyat, serta penataan kelembagaan dan pelaksanaan sistem perlindungan sosial. "Sasaran yang hendak dicapai dari prioritas tersebut adalah menurunkan angka kemiskinan menjadi 12 sampai dengan 13,5 persen," katanya.

Sementara itu, lanjut Presiden SBY, alokasi anggaran yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia(SDM) Indonesia pada tahun 2010 direncanakan mencapai Rp.51,2 triliun. Sasaran yang hendak dicapai dengan alokasi di anggaran tersebut antara lain adalah untuk bidang pendidikan. "Yaitu meningkatnya akses dan pemerataan pada jenjang pendidikan dasar yang berkualitas bagi semua anak usia tujuh sampai dengan lima belas tahun," katanya.

Presiden SBY menyebutkan, sasaran lainnya adalah menurunnya angka putus sekolah, meningkatnya kualitas pendidikan, dan meningkatnya kesejahteraan pendidik. Selain itu, di bidang kesehatan yaitu tersedianya fasilitas kesehatan dasasr dan rujukan, serta terlayaninya seluruh penduduk miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya, serta di kelas III rumah sakit.

Sasaran berikutnya adalah di bidang perbaikan gizi yaitu meningkatnya cakupan pemberian makanan pendamping air susu ibu (ASI) pada anak usia 6 sampai dengan 24 bulan keluarga miskin. "Bidang Keluarga Berencana (KB) yaitu terlayaninya peserta KB baru sekitar 7,1 juta peserta diantaranya 3,7 juta adalah peserta KB baru miskin dan meningkatkan peserta KB aktif menjadi sekitar 26,7 juta peserta diantaranya 11,9 juta adalah peserta KB aktif miskin," katanya.

Lebih lanjut Presiden SBY menyampaikan, dari alokasi anggaran belanja pemerintah pusat tahun 2010 sebesar Rp.699,7 triliun, anggaran belanja direncanakan untuk seluruh kementerian negara dan lembaga mencapai Rp.327,6 triliun atau naik sebesar Rp.10,6 triliun dibandingkan dengan perkiraan realisasinya di tahun 2009. "Kenaikan anggaran belanja kementerian dan lembaga tersebut terutama untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang direncanakan dalam RKP tahun 2010," ujarnya.

Presiden SBY mengatakan, berdasarkan prioritas RKP 2010, serta mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi kementerian negara dan lembaga dalam RAPBN tahun anggaran 2010, terdapat beberapa kementerian negara atau lembaga yang mendapat alokasi anggaran yang cukup besar. Presiden SBY menyebutkan, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dalam tahun 2010 mendatang direncanakan memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp.51,8 triliun, Departemen Pertahanan (Dephan) Rp.40,7 triliun, Departemen Pekerjaan Umum (Dep PU) Rp.34,3 triliun, Departemen Agama (Depag) Rp.26 triliun, Kepolisian Negara RI Rp.25,8 triliun, Departemen Kesehatan (Depkes) Rp.20,8 triliun dan Departemen Perhubungan (Dephub) Rp.16 triliun.

Presiden SBY menyampaikan, alokasi anggaran pendidikan yang besar pada Depdiknas dan Depag dimaksudkan terutama untuk menuntaskan pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun , pemerataan dan perluasan akses pendidikan, serta peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan. "Anggaran itu juga ditujukan untuk menaikkan kesejahteraan guru," kata Presiden SBY.

Sementara, kata Presiden SBY, dalam rangka mendukung pelaksanaan desentralisasi fiskal dalam 2010 mendatang alokasi anggaran transfer ke daerah direncanakan mencapai Rp.309,8 triliun. "Dari jumlah tersebut alokasi dana perimbangan direncanakan mencapai Rp.293 triliun atau naik Rp.7,7 triliun," katanya.

Presiden SBY menyebutkan, kenaikan terbesar dari dana perimbangan dalam tahun 2010 tersebut berasal dari rencana realokasi tunjangan profesi yang dialokasikan sebagai dana alokasi umum (DAU) tambahan untuk tunjangan profesi guru sebesar Rp.8,9 triliun. "Rencana realokasi tunjangan profesi guru ke dalam DAU mulai tahun 2010 sejalan dengan semangat Peraturan Pemerintah Nomor. 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Presiden SBY, mulai tahun 2010 alokasi DAU dalam struktur APBN akan terdiri dari DAU murni yang dialokasikan dengan menggunakan formula murni dan DAU tambahan untuk tunjangan profesi guru. "Tunjangan tersebut diberikan kepada guru dan dosen yang memiliki sertifikat pendidik sebagai penghargaan atas profesionalitasnya sesuai dengan kewenangannya, " katanya.

Disamping itu, kata Presiden SBY, untuk melanjutkan kebijakan yang diambil pada 2009 tentang penghasilan minimal golongan terendah guru sebesar Rp.2 jt per bulan maka dalam RAPBN 2010 masih dialokasikan dana penyesuaian berupa tambahan tunjangan kependidikan bagi guru sebesar Rp.7,9 triliun. "Kita semua berharap dengan ditingkatkannya alokasi anggaran ini kesejahteraan para guru dan dosen akan semakin membaik dan akhirnya sesuai dengan harapan rakyat Indonesia mutu pendidikan kita harus meningkat lebih tinggi lagi," katanya.

Sebelumnya, Presiden SBY, menyampaikan pendapatan negara dan hibah direncanakan mencapai Rp.911,5 triliun atau meningkat Rp.38,8 triliun dari sasaran RAPBN Perubahan tahun anggaran 2009. Belanja negara direncanakan mencapai Rp.1.009,5 triliun yang berarti lebih tinggi sebesar 3,8 triliun rupiah dari yang dianggarkan dalam RAPBN-P tahun 2009. "Dengan demikian defisit anggaran dalam tahun 2010 direncanakan mencapai Rp.98 triliun atau 1,6 persen dari product domestic bruto (PDB)," katanya.

Jumlah ini, kata Presiden SBY, mengalami penurunan sebesar Rp.35 triliun bila dibandingkan target yang direncanakan dalam RAPBN-P 2009 sebesar  Rp.133 triliun atau 2,5 persen dari PDB. "Untuk mencapai sasaran pendapatan negara pada tahun anggaran 2010 mendatang, pemerintah akan terus melanjutkan langkah - langkah optimalisasi penerimaan baik penerimaan dari pajak maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP)," katanya.

Presiden SBY menyebutkan, dari rencana pendapatan negara dan hibah yang ditargetkan mencapai Rp.911,5 triliun, dalam tahun 2010 penerimaan perpajakan direncanakan mencapai Rp.729,2 triliun, sedangkan PNBP diperkirakan mencapai Rp.180,9 triliun.***


Sumber: Pers Depdiknas